by Khodijah Al Atsariyyah on Wednesday, September 8, 2010 at 1:51am
Entah kenapa hati tak kunjung sembuh dari luka,,
namun karena dari luka itu kini diri ini belajar,,
iya,,benar,,belajar mencintai Allahu Subhanahu wa Ta'ala,
mencintai-Nya dengan segenap jiwa ini,,
namun tak sadar diri ini terikut ombak penuhnya alam fitnah,
selalu mengusik dan mengusik,
Entah apa yang mereka inginkan dari diri ini yang dho'if,,
namun diri ini hanya mampu berkutat dengan emosi,
kemudian tersungkur lemah dalam sujudnya malam,
Memang diri ini tak seindah bunga,
ia yang menyemburkan aroma wangi,,
ia yang memberikan kesejukan saat di pandang,,
namun terkadang ia menyakitkan ketika kau berusaha memetiknya,,
memang diri ini tak secantik mutiara,
ia yang bertahan menjaga kecantikannya dalam kerang,
ia yang bersembunyi malu dalam kerang,
namun dirimu harus menyelam untuk mendapatkannya,,
memang diri ini tak setangguh bunda khodijah,
ia tangguh dalam ujian dalam hidupnya,
ia mampu dengan kadar kekuatannya membantu RosuluLLahi shollaLLahu'alaihi wasallam
namun beliau perempuan sempurna yang tak dapat ditandingi oleh istri-istri Nabi shollaLLaLLahu'alaihi wasallam yang lain,
memang diri ini tak secendekia bunda Aisyah
ia mampu menghafal beribu-ribu hadis dari RosuluLLahi shollaLLahu'alaihi wasallam
ia mampu mengendalikan kecemburuannya terhadap bunda khodijah,
namun beliau perempuan yang berperan penting dalam mensyiarkan ilmu Tauhid,
meski memang diri ini tak memberimu waktu sedikitpun,,
namun Allahu Subhanahu wa Ta'ala selalu memberimu waktu untuk memperbaiki diri,,
adanya pertemuan pasti adanya perpisahan,
adanya kehidupan pasti adanya kematian,
itu sudah alami di dunia yang fana ini,,
namun adakah kita sudah mempersiapkan diri untuk sebuah perpisahan?
namun adakah kita sudah mempersiapkan diri untuk kematian?
cinta manusia selalu melenakan bahkan terkadang menyakitkan,,
namun cinta Allahu Subhanahu wa Ta'ala tak pernah mengecewakan bahkan menyakitimu,,
Khodijah Al Atsariyyah,iseng-iseng berhadiah,^^b<3
namun karena dari luka itu kini diri ini belajar,,
iya,,benar,,belajar mencintai Allahu Subhanahu wa Ta'ala,
mencintai-Nya dengan segenap jiwa ini,,
namun tak sadar diri ini terikut ombak penuhnya alam fitnah,
selalu mengusik dan mengusik,
Entah apa yang mereka inginkan dari diri ini yang dho'if,,
namun diri ini hanya mampu berkutat dengan emosi,
kemudian tersungkur lemah dalam sujudnya malam,
Memang diri ini tak seindah bunga,
ia yang menyemburkan aroma wangi,,
ia yang memberikan kesejukan saat di pandang,,
namun terkadang ia menyakitkan ketika kau berusaha memetiknya,,
memang diri ini tak secantik mutiara,
ia yang bertahan menjaga kecantikannya dalam kerang,
ia yang bersembunyi malu dalam kerang,
namun dirimu harus menyelam untuk mendapatkannya,,
memang diri ini tak setangguh bunda khodijah,
ia tangguh dalam ujian dalam hidupnya,
ia mampu dengan kadar kekuatannya membantu RosuluLLahi shollaLLahu'alaihi wasallam
namun beliau perempuan sempurna yang tak dapat ditandingi oleh istri-istri Nabi shollaLLaLLahu'alaihi wasallam yang lain,
memang diri ini tak secendekia bunda Aisyah
ia mampu menghafal beribu-ribu hadis dari RosuluLLahi shollaLLahu'alaihi wasallam
ia mampu mengendalikan kecemburuannya terhadap bunda khodijah,
namun beliau perempuan yang berperan penting dalam mensyiarkan ilmu Tauhid,
meski memang diri ini tak memberimu waktu sedikitpun,,
namun Allahu Subhanahu wa Ta'ala selalu memberimu waktu untuk memperbaiki diri,,
adanya pertemuan pasti adanya perpisahan,
adanya kehidupan pasti adanya kematian,
itu sudah alami di dunia yang fana ini,,
namun adakah kita sudah mempersiapkan diri untuk sebuah perpisahan?
namun adakah kita sudah mempersiapkan diri untuk kematian?
cinta manusia selalu melenakan bahkan terkadang menyakitkan,,
namun cinta Allahu Subhanahu wa Ta'ala tak pernah mengecewakan bahkan menyakitimu,,
Khodijah Al Atsariyyah,iseng-iseng berhadiah,^^b<3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar