Minggu, 03 Oktober 2010

Jika Hendak Berdakwah!


by Khodijah Al Atsariyyah on Sunday, August 22, 2010 at 11:02pm
JIKA HENDAK BERDAKWAH !
OlehSyaikh Dr. Shalih bin Fauzân al-Fauzân
Dakwah, adalah satu ibadah yang sangat agung, ladang untuk menuaipahala, dan tugas sangat mulia yang Allah embankan di pundak para rasuldan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari kiamat,para pengembannya merupakan manusia-manusia terbaik perkataanya. Akantetapi banyak yang tidak memahami makna serta tujuan dakwah yangsebenarnya, sehingga tidak mengajak kepada Allah Subhanahu wa Ta'alatetapi justru mengajak kepada selain-Nya. Ada yang mengajak kepadakelompok dan golongan tertentu. Ada yang menjadikan dakwah sebagaisarana untuk mencari dunia dan popularitas. Bahkan ada dengan tujuanuntuk merekrut massa (pengikut). Maka, bagaimanakah tujuan dakwah yangsebenarnya, serta apa saja yang harus diperhatikan oleh seorang daiketika ia berdakwah? Simaklah uraian berikut ini.
Dakwah ilallah, adalah mengajak kepada agama Allah Subhanahu wa Ta'ala,kepada syariat-Nya, dan melarang semua yang menyelisihinya, baik yangberupa akidah, perbuatan, perkataan maupun akhlak.
Tujuan utama dakwah, ialah mengeluarkan manusia dari kegelapan menujucahaya. Memberi petunjuk kepada manusia dan menjelaskan kebenarankepada mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuji pengemban amanahdakwah dengan firman-Nya:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruhkepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepadaAllah" [Ali 'Imrân/3 : 110]
Maka memerintahkan yang ma'ruf dan melarang yang mungkar adalah satu bentuk dakwah Ilallah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepadakebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;merekalah orang-orang yang beruntung" [Ali 'Imrân/3 : 104]
Dakwah merupakan tugas utama para rasul, lebih khusus lagi NabiMuhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi. AllahSubhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yangmengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, MahaSuci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik" [Yûsuf/12:108]
Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengajak para hamba-Nya menujukebaikan, kebahagiaan dan kepada jannah-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman:
"Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orangyang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)" { Yunus/10 : 25]
Dan firman-Nya:
Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu danmenangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan. (Qs. Ibrâhîm/14 :10).
Dan firman-Nya:
"..sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya" [al-Baqarah/2 : 221]
Yakni Allah mengajak manusia untuk masuk ke dalam agama-Nya dan selalutaat kepada-Nya agar mereka mendapatkan kebahagiaan dan keselamatandunia akhirat.
Apabila kita mencermati perintah dan larangan yang terdapat di dalamAl-Qur'ân, maka kita mendapatkan kandungan makna yang agung ini.Artinya, Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya serta kaum mukmininmengajak kepada kebaikan serta kebahagiaan dunia akhirat. Sebaliknya,setan dan bala tentaranya selalu mengajak kepada neraka dan kebinasaandunia akhirat. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah iamusuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajakgolongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala"[Fâthir/35 : 6]
Dan sebagaimana dikhabarkan oleh Rasulullah dengan sabdanya:
دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوهُ فِيهَا
"Para dai yang berdiri di tepi neraka jahannam; siapa yang mentaatinya akan terjerumus ke dalamnya" [HR Bukhâri]
Maka berhati-hatilah dari para dai tersebut, dan marilah kita kembalikepada al-haq. Dakwah Ilallah memiliki pilar-pilar yang dijelaskanAllah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'ân dan dijelaskan RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam di dalam hadits-haditsnya. Di antarapilar serta syarat yang terpenting adalah:
Pertama : Seorang dai, hendaklah membekali diri dengan ilmu. Apabilaseorang dai mengajak kepada Islam, hendaklah ia memiliki pengetahuantentang Islam; karena mustahil seseorang mengajak kepada sesuatu yangia tidak mengetahuinya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepadaNabi-Nya:
"Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yangmengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata".[Yûsuf /12 : 108]
Makna dari "bashirah" adalah ilmu serta pengetahuan yang sempurnaterhadap apa yang ia dakwahkan. Demikian itulah wasiat RasulullahShallallahu 'alaihi wa sallam kepada Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu'anhu ketika beliau mengutusnya menuju khaibar. Beliau Shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْمِنْ حَقِّ اللَّهِ فِيهِ
"Berangkatlah menuju tempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepadaIslam. Beritahukanlah hak-hak Allah yang wajib mereka tunaikan" [HRBukhâri]
Maksudnya, jelaskan kepada mereka tentang hakikat Islam dengansejelas-jelasnya, karena terkadang seseorang berada di atas kesesatantetapi menganggap berada di atas kebenaran, sehingga perlu adanyapenjelasan. Dan ini, tidak mungkin dilakukan oleh orang yang jahil yangtidak mengetahui hakikat kebenaran, karena ia tidak memiliki kemampuanuntuk membantah syubhat-syubhat dan menjelaskan kesesatan mereka.
Kedua : Hendaklah tujuan utamanya ialah ikhlas karena Allah dan hanyameraih ridha Allah, serta memberikan manfaat kepada orang lain, bukankarena riya', sum'ah, ingin mendapat ketenaran dan keinginan pribadilainnya. Apabila seorang dai mengedapankan hal-hal tersebut, makadakwahnya bukan mengajak kepada Allah tetapi mengajak kepada dirinya,padahal Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Aku mengajak (kamu) kepada Allah" [Yûsuf/12 : 108]
Dakwah juga bukan mengajak kepada golongan dan kelompok serta madzhabtertentu, atau selain ajaran Rasulullah. Demikian pula, dakwah bukanlahsarana untuk mencari dunia. Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta'alaberfirman:
"Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu," [al-Furqân/25 : 57]
Ketiga. Memulai dengan yang terpenting.Masalah terpenting di dalam agama Islam adalah masalah aqidah. Olehsebab itu, seorang dai hendaklah memulai dakwahnya dengan menjelaskanaqidah yang benar sebelum dia menyampaikan yang lainnya. Inilah yangdiwasiatkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliaumengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman. Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّكَ سَتَأْتِي قَوْمًا أَهْلَ كِتَابٍ فَإِذَا جِئْتَهُمْ فَادْعُهُمْإِلَى أَنْ يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًارَسُولُ اللَّهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لَكَ بِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْأَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍوَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لَكَ بِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّاللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْفَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ
"Sesunguhnya engkau akan mendatangi satu kaum dari Ahli Kitab, makaajaklah mereka kepada syahadat La Ilaha Illallah wa AnnaMuhammadar-Rasulullah. Kalau mereka menerima, sampaikanlah bahwa Allahmewajibkan shalat lima waktu sehari semalam. Kalau mereka menerima,sampaikanlah bahwa Allah mewajibkan zakat yang diambil dari orang-orangkaya dan dibagikan untuk orang miskin" [HR Bukhâri]
Demikian pula para rasul sepakat dakwah pertama yang mereka sampaikan adalah tauhid. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun" [an-Nisâ'/4:36]
Oleh karena itu, setiap dakwah yang tidak mengutamakan tauhid padahalbanyak manusia yang terjerumus ke dalam perbuatan syirik denganberbagai macam bentuknya, maka telah menyelisihi dakwah para rasul dantidak akan membuahkan hasil.
Keempat : Berusaha mengamalkan ilmu yang ia miliki sebelum menyampaikan kepada orang lain. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamumelupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?" [al-Baqarah/2 : 44]
Allah juga berfirman:"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yangtidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamumengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan" [ash-Shaf/61 : 2-3]
Kelima : Berhias diri dengan kesabaran.Seorang dai hendaklah bersabar atas gangguan yang ia dapatkan di jalan dakwah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dannasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat- menasihatisupaya menetapi kesabaran" [al-'Ashr :1-3]
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman mengisahkan tentang perkataan Luqmân kepada anaknya:
"Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yangbaik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlahterhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasukhal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)" [Luqmân/31 : 17]
Keenam : Tidak putus asa dalam dakwahnya.Seorang dai hendaklah tidak putus asa dalam menyampaikan dakwahnyakepada manusia sekalipun memerlukan waktu yang lama, sebagaimana AllahSubhanahu wa Ta'ala mengisahkan tentang Ashabu Assabti
"Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapakamu menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengadzabmereka dengan adzab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kamimempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabbmu, dan supayamereka bertakwa". [al-A'râf/7 : 164]
Kesabaran dalam berdakwah akan membuahkan dua hal.Pertama. Apabila menerima maka itu petunjuk bagi manusia dengan dakwahnya tersebut.Kedua. Apabila mereka menolak maka lepaslah tanggung jawab dari pundakseorang dai, karena tugas utamanya ialah menyampaikan kebenaran; adapunhidayah maka hanya di tangan Allah Azza wa Jalla
Demikian, beberapa perkara yang harus diketahui oleh seorang dai sebelum ia berdakwah. Mudah-mudahan bermanfaat.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06-07/Tahun XII/1429H/2008M.Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – PurwodadiKm.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar